Waspada Penipuan Berkedok Undangan Nikah di WhatsApp - Beberapa saat terakhir, warganet di media sosial Twitter atau Instagram digemparkan dengan penipuan online baru lewat WhatsApp yang mampu kuras rekening tabungan korban dalam sekejap.
Dikutip dari situs Kompas.com, seorang masyarakat di Kupang, NTT namanya Derasmus Kenlopo jadi korban penipuan online baru lewat WhatsApp yang mengakibatkan dianya kehilangan uang Rp 14 juta dalam rekening tabungan kepunyaannya.
"Uang saya Rp 14 juta dalam rekening, saat ini cuma sisa Rp 25.000," kata Derasmus seperti diambil dari Kompas.com.
Derasmus menjelaskan jika tabungannya lenyap sesudah mengklik link undangan pernikahan yang diterima melalui pesan WhatsApp. Ini karena link undangan nikah itu rupanya sebuah link yang arahkan pemakai untuk memasang aplikasi malware.
Sesudah memasang aplikasi malware, ada pernyataan di aplikasi bank mobile kepunyaannya jika terjadi transaksi bisnis sejumlah Rp 14 juta ke rekening lain.
Bukan Modus Baru
Sebagai info, penipuan online yang dirasakan oleh Derasmus itu bukan modus baru. Di akhir bulan November 2022, modus penipuan online dengan mengirimi file APK telah banyak menelan beberapa korban.
Aktor penipuan dengan modus ini bersandiwara sebagai pengantar ekspedisi yang akan mengirimi paket korban yang selanjutnya mengirim file APK namanya "Check Resi" supaya korban tidak berprasangka buruk.
Tetapi, file APK itu sebetulnya berisi aplikasi beresiko yang memungkinkannya aktor untuk terhubung data pemakai yang memasanglnya. File APK tipe ini umumnya tidak tampilkan permission untuk terhubung data tertentu karena sudah diselinapkan saat instalasi.
Untuk kasus Derasmus, aktor penipuan akui jadi orang yang akan mengirim undangan pernikahan, tetapi realitanya memberi link phising dan aplikasi berisi malware ke korban.
Panduan Keamanan Temui Penipuan di WhatsApp dari Ahli
Ahli keamanan cyber, Alfons Tanujaya membagi beberapa panduan keamanan untuk warga dan faksi Bank dalam hadapi teror penipuan online dengan modus click link dan instal APK di WhatsApp.
Berikut 4 panduan keamanan untuk menghindar teror penipuan online lewat WhatsApp.
- Nasabah pemakai Mobile Banking jangan sampai memasang aplikasi apa saja yang tidak dikenali keamanannya. Aplikasi sah dari Play Toko saja yang sebelumnya aman saat up-date, dapat dimasuki program jahat. Apa lagi aplikasi di luar Play Toko yang tidak dipantau oleh Google.
- Bila Anda kerap memakai Mobile Banking dan jumlah saldo di bank berarti untuk Anda, karena itu pikirkan menggunakan HP terpisah untuk Mobile Banking . Maka nomor HP yang digunakan untuk terima SMS OTP tidak dikasih ke umum. Tidak boleh asal-asalan instal aplikasi di HP khusus itu atau instal aplikasi terbatas saja.
- Pemakai mobile banking dianjurkan uninstall aplikasi Telegram, karena penjahat menggunakan bot SMS to Telegram untuk melanjutkan kiriman OTP dari mekanisme mobile banking.
- Pastikan penyedia Mobile Banking yang digunakan punyai penyelamatan transaksi bisnis yang oke.
Bank Harus Benahi Mekanisme Keamanan M-Banking
Menurut Alfons, faksi bank harus mengatur mekanisme keamanan aplikasi mobile banking supaya aman dipakai oleh nasabah.
"Semestinya, bila Mekanisme dan Proses penyelamatan Mobile Banking yang bagus diaplikasikan, karena itu account mobile Banking tetap aman. Bahkan juga sekalinya Username, PIN transaksi bisnis dan OTP sukses terkuasai oleh penipu. Masalahnya untuk peralihan dana dari account Mobile Banking ke piranti lain harus melalui klarifikasi yang ketat sekali dan dapat menahan penipu menggantikan account Mobile Banking," katanya.