AI Text-to-speech yang Bisa Menirukan Suara Orang yaitu VALL-E - Sesudah ramainya kemunculan beragam alat artificial intelligence (AI) yang dapat hasilkan atau menghasilkan gambar, kreasi seni, video, sampai tulisan, dunia tehnologi makin maju dengan masih tetap melanjutkan pengembangan yang ada.
Salah satunya program AI yang ramai dibahas ialah ChatGPT. Sebagai program yang dapat menolong hasilkan beragam jawaban dan menuntaskan tugas setiap hari, ChatGPT membuat beberapa orang takjub dan ketakutan secara bertepatan.
Tetapi, di tahun 2023 ini, AI makin maju kembali dengan kehadiran VALL-E sesudah kita memiliki ChatGPT dan DALL-E. Sebagai program yang diperkembangkan oleh Microsoft, VALL-E sebagai alat yang dapat mereplika suara pribadi dan mengganti tulisan jadi sebuah 'speech' realitas memakai intonasi dan emosi yang sesuai kerangka dari tulisan yang tesedia.
Menurut euronews.next, Microsoft meningkatkan VALL-E dengan lebih dari 7.000 pembicara pada data rekamannya, dan rekamanan 'speech' dengan bahasa inggris sama dengan 60.000 jam. Pemakaian data yang lebih banyak bila dibanding mekanisme text-to-speech yang lain membuat VALL-E semakin dapat menangani peluang permasalahan zero-shot.
Meskipun belum ada untuk khalayak, team yang meningkatkan VALL-E sediakan rekaman suara untuk memperlihatkan dan mendemokan cara kerja dari text-to-specch dengan mereplika suara pribadi tertentu. Yang selanjutnya dapat dibanding dengan hasil text-to-speech dari mekanisme selainnya VALL-E.
Microsoft menginvestasikan $1 miliar untuk meningkatkan VALL-E. Ini karena akhir-akhir ini Microsoft sedang gencar meningkatkan tehnologi AI seperti ChatGPT dan DALL-E. Disamping itu, VALL-E berpotensi yang besar menjadi jalan keluar untuk pribadi yang mempunyai kesusahan berbicara.
Dari majunya tehnologi, akan ada selalu kesempatan berlangsungnya penipuan dan peniruan identitas. Dimulai dari penipuan melalui panggilan sampai kekuatan phising. Ini tentu saja bisa menjadi kendala, dan kita harus siap dan awas pada semua peluang yang ada.