Dampak dan Efek Teknologi dalam kehidupan - Secara bahasa teknologi datang dari bahasa Yunani yakni tekhnologia yang disebut kombinasi dari "techne" dan "logos ".Tehcne memiliki arti art or skill dan logos memiliki arti science of study. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi ialah semua fasilitas untuk menyiapkan beberapa barang yang diperlukan untuk keberlangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Beberapa orang yakin jika teknologi sebagai jembatan kesuksesan untuk tiap faktor kehidupan umat manusia, terhitung nilai toleran antara suku, agama, antara kelompok, dan ras. Dan warga yang lain menjelaskan jika malah karena ada perkembangan teknologi, nilai toleran di Indonesia makin menurun.
Lalu, bagaimana dapat teknologi dengan sejuta faedah baggi beberapa pemakai dan dipandang seperti icon perkembangan dunia justru jadi memperburuk toleran di negeri tersayang ini? Minimal ada dua hal yang perlu digaris bawahi dibalik turunnya nilai-nilai toleran yang disebabkan karena tehnologi.
Pada intinya, teknologi berperanan benar-benar kuat pada tiap penebaran info setiap hari dengan frekwensi dan validasi yang tidak dapat dikendalikan bidang mana saja, terhitung pemerintah.
Banyak beberapa informasi tanpa kevalidasian yang sah tersebar ditengahnya warga, seperti dikutip oleh kominfo, 2022, jika minimal ada 800.000 situs penebar informasi palsu (hoaks) yang hingga kini masih bebas menebarkan beberapa berita palsu berkaitan rumor SARA.
Salah satunya contoh informasi hoaks yang pernah tersebar dan trending ialah photo menteri agama, Yaqut Cholil Qoumas bersama salah satunya pria gay asal dari Indonesia yang menikah dengan pria Jerman berinisial RM oleh pelaku yang tidak bertanggung jawab.
Photo yang tersebar itu sukses membuat warga Indonesia yang berdasar kedaulatan agama langsung ramai dan mencela menteri agama itu. Dalam perhitungan detik, beberapa berita berkaitan photo itu sukses diupload disemua basis sosial media seperti facebook, tiktok, whatsapp, dan instagram.
Tidak Mencerminkan Pancasila
Photo yang diupload dan caption kecaman sukses membawa penilaian warga bahwasanya menteri agama kita tidak mempraktikkan sila pertama kali yang mengeluarkan bunyi Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
Tidak itu saja, hinaan-hinaan yang ada pada akhirannya mengarah pada penghinaan secara ras, atau agama, seperti salah satunya ejekan yang ada yang menjelaskan jika agama yang diyakini bapak menteri agama ialah agama tidak pantas yang mengajari praktek pencinta sama-sama tipe.
Keringanan terhubung, mengubah, bahkan juga mengupload hoaks yang dijajakan teknologi saat ini sangat mudah untuk menghakimi sama-sama meskipun tanpa validasi yang jelas.
Argumen yang lain yang memicu turunnya nilai-nilai toleran karena teknologi ialah keringanan saat membuat account bodong atau palsu, bahkan juga anonim dalam tiap banyak komentar account sosial media. Banyak warga yang merasakan aman untuk mengujarkan kedengkian karena identitas mereka tidak dijumpai.
Salah satunya contoh ialah saat ada tayangan langsung satu beribadah dengan gampangnya mereka menjelek jelekan agama itu dengan account anonim dan contoh yang lain yang gampang kita jumpai di sosial media.
Saya menyaksikan data yang sudah ada menunjukkan jika Toleran di Indonesia sangat menurun. Khususnya pemakaian sosial media yang paling gampang di akses oleh semua orang. Mudah-mudahan nantinya kita lebih Arif dalam memakai teknologi dan menghargakan suku,budaya,agama,ras semua orang.